Minggu, 16 September 2012

“Out Bound Training” Metode Efektif Mencetak Pemimpin Masa Depan (Edisi Latihan Kepimpinan Dasar DISPORA Kota Surabaya di Kaliandra)




“manusia itu memiliki potensi yang luar biasa, tinggal bagaiamana masing masing individu menggali dan memanfaatkan potensi tersebut”

Sebuah kalimat yang mungkin sering kita dengar, dan bisa memberikan sedikit motivasi kepada kita untuk berkembang, mengawali cerita saya ketika saya berkesempatan mengikuti pelatihan dasar kepemimpinan yang diselenggarakan oleh DISPORA ( Dinas Pemuda dan Olah Raga) Kota Surabaya pada tanggal 14-16 September di Kaliandra, Pasuruan.
Teriknya matahari di jumat siang, membuat saya lebih bersemangat untuk berangkat mengikuti pelatihan leadership tersebut. Rombongan yang mengikuti pelatihan ini, akan diberangkatkan dari surabaya ke pasuruan pada pukul satu siang. Sengaja bolos pada kuliah jam ke-2 menjadi pilihan yang harus saya lakukan, karena untuk mengantisipasi agar tidak telat. Bersama dua orang teman saya, yaitu tirta dan rifky, kami memutuskan menggunakan taxi untuk mengantar ke tempat pemberangkatan di daerah dekat kantor pemerintah kota.
Saking semangatnya, Kami menjadi orang pertama yang sampai di tempat pemberangkatan, melihat dua bus biru, lebih membuat kami tidak sabar untuk segera berangkat ke Pasuruan. Kebetulan pada saat itu hari jumat, bertepatan juga dengan ibadah solat jumat, oleh karena itu kami memutuskan untuk melakuka solat jumat di masjid dekat tempat pemberangkatan.
Setelah solat jumat selesai, kami langsung kembali ke tempat pemberangkatan yang letaknya memang tidak jauh. Ketika jam sudah menunjukan pukul satu, saya masih tidak melihat batang hdung peserta lain, atau mungkin celetukan yang menyebut jam karet, benar adanya dan sanagat identik dengan cerminan bangsa kita ??. akhirnya setelah 30 menit, peserta lain mulai berdatangan, tidak seperti biasanya, saya menjumpai berbagai macam karakter dan tipe orang. Perlu diketahui memang yang mengikuti pelatihan dari berbagai macam organisasi, diantaranya seperti karang taruna, instansi pendidikan, ataupun organisasi kemahasiswaan.
Melihat berbagai macam perbedaaan, semakin menambah spirit saya untuk lebih semangat mengikuti pelatihan ini, selain itu pasti pengalaman yang akan saya dapatkan jauh berbeda, tidak seperti beberapa pelatihan yang sudah pernah saya ikuti. Pukul 2 siang, terlambat satu jam dari jadwal yang telah ditetapkan, kami lepas landas dari tempat pemberangkatan.
Suasana begitu menyenangkan, jarang sekali saya menemukan pemandangan yang luar biasa di daerah pasuruan. Kebetulan Kaliandra, tempat pelatihan kita letaknya berada di kaki pegunungan arjuna yang terkenal dengan sumber airnya. Akhirnya tepat pukul empat sore kami sampai di tempat tujuan, yaitu kaliandra sejati, suasananya kntal sekali dengan budaya jawa. Melihat samping kiri dan kanan banyak sekali tanaman yang dibudidayakan, berbagai patung raja-raja jaman dahulu, dan tempat penginapan yang sangat asri dengan arsitektur jawa kunonya.
Tidak lama setelah istirahat, kami langsung dibawa ketempat yang namanya pendopo mahameru, disitu akan diadakan Opening Ceremony pelatihan kepempinan dasar DISPORA KOTA SBY yang sudah dilaksanakan ke empat kalinya. Setelah itu kami langsung diperkenalkan dengan beberapa trainer yang akan menemani peserta selama 3 hari kedepan. Pada pelatihan kali ini ada materi yang diberikan didalam ruangan atau indoor dan ada juga materi yang diberikan di luar ruangan/outdoor atau yang lebih sering kita dengar dengan Out Bound Training. Namun yang menarik dari pelatihan kali ini, porsi dari kegiatan out door/Out Bound lebih banyak dari pada yang indoor.
Memang akhir-akhir ini pelatihan out bound sering digunakan oleh beberapa lembaga training untuk melatih kepemimpinan seseorang. Jika melihat sekilas, out bound training hanya seperti bermain-main saja, tanpa ada manfaatnya, namun yang terjadi malah sebaliknya out bound sangat efektif sekali mencetak seorang pemimpin. Peermainan yang termasuk dalam out bound sangat bervariasi dan jumlahnya tak terbatas, tergantung output apa yang diinginkan nantinya. Jika mencermati lebih dalam tentang pelatihan outound, sebenarnya ada beberapa manfaat utama bagi seseorang yang melakukan permainan itu.
Manfaat mengikuti out bond training antara lain, melatih seorang menjadi seorang pemimpin di kelompoknya, melatih seseorang untuk bisa bekerja secara tim atau team work. Melatih bertanggug jawab terhadap tugas yang sedang di emban, menjadikan setiap orang memiliki kemampuan problem solving dengan strategi yang pas, belajar menghargai setiap pendapat orang dalam suatu kelompok. Jika seseorang dapat mengambil hikmah dalam setiap out bond game maka yakin orang tersebut akan bisa menjadi pemimpin yang luar biasa.
Kegiatan itulah yang kami lakukan dihari kedua, mulai dari pagi sampai sore kami sangat menikmati permainan out bond tersebut. Tidak hanya itu, kami juga diberikan materi tentang potensi diri dan enterpreneurship sebagai langkah membangun masyarakat indonesia yang percaya diri dan berjiwa wirausaha. Kegiatan yang kami lakukan selama tiga hari erar sekali bersinggungan dengan alam dan budaya, karena kedua hal tersebutlah yang sebenarnya menjadi identitas bangsa indonesia dan untuk karena itu patut dilestarikan.
3 hari mengikuti pelatihan tersebut sejenak membawa saya bersyukur kepada tuhan, karena anugrahnya yang sangat luar biasa. Pelatihan Outbound yang tentunya juga akan membentuk karakter diri saya, untuk siap dipergunakan dalam kehidupan bermasyarakat. Dan akhirnya pelatihan outbound yang kami lakukan selesai dengan berharap ilmu yang kami dapatkan dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

“setiap manusia diciptakan menjadi seorang pemimpin, yang minimal menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri”
                                                                                                                                                                                

Karena Egoisme Pribadi “Sepak Bola” Indonesia Di ujung Tanduk Kehancuran



“Habis gelap, terbitlah gelap” Mungkin kalimat kiasan itulah yang pas untuk menggambarkan keadaan sebak bola indonesia saat ini. Belum sempat kita merasakan indahnya prestasi dari timnas, malah sekarang muncul konflik berkepanjangan dari internal PSSI itu sendiri. Sungguh disayangkan, karena hal tersebut sangat mengganggu persiapan timnas indonesia yang akan berlaga di piala AFF 2012. Pernah menjadi macan asia di tahun 80-an tentunya bangsa ini rindu akan cengkraman para seniman sepak bola indonesia.
Menjadi negara lima besar dunia dengan penduduk terbanyak, harusnya indonesia dapat menguasai dunia lewat sepak bolanya. Namun yang terjadi saat ini sangat kontras dengan harapan banyak masyarakat indonesia. Sepak bola indonesia terpuruk dan bahkan sempat menjadi ejekan dunia internasional. Konflik di intern PSSI memperburuk citra sepak bola indonesia di mata internasional. Dualisme kepemimpinan menjadi tontonan selama hampir 6 bulan ini yang hingga saat ini belum ada titik terangnya.
Muncul dua versi kompetisi domestik dan timnas PSSI, yaitu versi Djohar Arifin dan La Nyalla Matalitti. Meski sempat di bentuk join comitte sebagai alternatif solusi untuk menyelesaikan kemelut sepak bola, namun malah seperti useless. Selain itu berbagai lembaga seperti KEMENPORA dan KONI juga sempat ikut andil kedalamnya untuk membantu menyelesaikan kemelut itu, namun tetap saja sampai sekarang masih belum ada titik terang penyelesainnya.
Masyarakat indonesia bagai menonton sinetron dengan episode yang tak ada akhirnya, dan mungkin dengan pasrah menunggu kehancuran sepak bola indonesia. Kemelut ini tidak akan berkahir jika egoisme pribadi tidak di redam, yang bersangkutan harus duduk bersama dengan mengesampingkan kepentingan-kepentingan yang ada. Menjaga harga diri bangsa dan berpihak pada kepentingan negara adalah HARGA MATI. Semoga tulisan yang berangkat dari rasa keprihatinan ini memberi inspirasi bagi orang-orang yang merasa terlibat dalam kemelut ini, belum terlambat jika KITA semua satu suara.

HIDUP SEPAK BOLA NASIONAL !!

Rabu, 12 September 2012

MAHASISWA (Aktif dan Prestatif)



        Menjadi sebuah kebanggan mendapatkan status mahasiswa, setalah hampir 12 tahun berjuang dari tingkat pendidikan dasar (SD) hingga menengah keatas (SMA). Begitu panjang dan penuh dengan tantangan, segali lagi karena belajar adalah suatu bentuk proses, hal ini lah yang perlu kita pahami bersama. Ada salah satu sejarawan yang mengatakan bahwa mahasiswa adalah “the selected few”, sedikit orang yang terpilih mendapat kesempatan untuk belajar. Seharusnya hal ini dipahami oleh semua mahasiswa, karena tidak banyak orang yang mendapat kesempatan mendapat pendidikan tinggi dan berkesempatan memperbaiki bangsa ini lewat pemikirannya.
      kondisi mahasiswa sekarang berbeda dengan mahasiswa jaman dulu, hal ini dapat dipahami karena kondisi sekarang memang beda dengan kondisi sebelum reformasi. Mahasiswa pada zaman sebelum reformasi terkenal lebih aktif, kritis dan berani namun itu karena tuntutan zaman dan keadaan. Sebagian mahasiswa sekarang lebih banyak yang study oriented, lebih fokus pada kegiatan mengejar nilai IPK nya dan sedikit banyak mengabaikan tanggung jawabnya sebagai agen of change.  Nilai IPK memang penting, namun dalam kenyataanya IPK hanya dijadikan sebagai pintu masuk ke dunia kerja, selebihnya hal itu diabaikan. Menjadi agen perubahan bangsa tidaklah mudah, perlu banyak belajar dan sering bersahabat dengan tantangan. Belajar menjadi mahasiswa “aktif dan prestatif” di internal maupun eksternal kampus, sedikit memberikan bekal ketika lulus nanti.
Lalu pertanyaannya bagaimana menjadi mahasiswa yang tidak hanya aktif namun juga berprestatif ??
     Banyak hal yang dapat dilakukan mahasiwa untuk menjadi “itu”, yang lebih penting adalah mahasiswa sadar akan potensi yang dimiliki dan mau belajar untuk berkembang. Pada dasarnya manusia pasti diberikan kelebihan oleh tuhan, namun selebihnya untuk menggali potensi tersebut kitalah yang harus bergerak sendiri. Menjadi mahasiswa aktif bukan lantas menjadi seorang demonstran seperti yang selama ini dicitrakan pada sosok mahasiswa, namun itu merupakan sebagain kecil yang dapat kita lakukan asal secara intelektual.
     Aktif dan prestatif selama menjadi mahasiwa akan sangat  berkontribusi terhadap kesuksesan dalam hidupnya, banyak bukti yang telah ditorehkan oleh para pendahulu kita, katakanlah soekarno, hatta, yasir dsb. Sekali lagi tidak perlu takut untuk menjadi mahasiswa yang aktif dan prestatif, menjadi sebuah keharusan sebagai bekal menjadi pemimpin bangsa.


SEKIAN

Senin, 10 September 2012

DRAFT RPP TEMBAKAU (baru)

masih ingatkah dengan RPP Tembakau, Nah, itu merupakan salah satu regulasi yang sampai saat ini masih kita perjuangkan bersama, dan semoga nantinya bisa benar2 membatasi peredaran tembakau dinegeri ini dan yang lebih penting lagi industri rokok akan semakin berkurang

kalau mau tau perkembangan tentang RPP tembakau,. langsung cek saja link dibawah ini, ada draft RPP tembakau yang baru :)

Minggu, 09 September 2012

AKSI TOLAK KONFERENSI WTA 2012





By : Agus Zaini

    Minggu 9/9/2012, Bertempat ditaman bungkul, surabaya, Jawa Timur, bersamaan dengan momen car free day, kami aliansi dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), BEM FKM UNAIR, BEM FKP UNAIR, dan Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI) mengadakan aksi damai dengan membawa isu “Tolak Konferensi WTA (World Tobacco Asia) ”. Kita ketahui bersama WTA merupakan organisasi yang pro terhadap tembakau dan industri rokok di dunia. Rencananya konferensi tersebut akan membahas permasalahan dan isu hangat tentang rokok dan tembakau. Kabar terakahir terdengar banyak pihak-pihak yang pro terhadap tembakau/rokok dari seluruh penjuru dunia akan menghandiri konferensi tersebut yang akan diadakan di Jakarta pada tanggal 19-21 september 2012.
        Hal ini sungguh memprihatinkan, disisi lain kita sekarang sedang membahas RPP Temabakau  yang belum jelas dan kabarnya banyak redaksional yang sengaja dipelintir untuk kepentingan beberapa pihak. Ini kesekian kali pemerintah berbuat kontradiksi dengan perjuangan untuk menurunkan resiko kematian akibat rokok. Setalah menjadi satu-satunya negara di ASEAN yang saat ini belum mendatangani FCTC tentang regulasi tobacco control, sekarang malah bersedia menjadi tuan rumah konferensi WTA. Menjadi sebuah kewajiban bagi kami sebagai salah satu kelompok yang bergerak dalam bidang kesehatan untuk mengingatkan pemerintah dan sekaligus menyadarakan bahwa hal ini sudah tidak bisa kita diamkan saja. Bangsa ini sudah terlalu ramah untuk industri rokok dan sangat bangga menjadi salah satu produsen kretek terbesar didunia.
      Aksi yang diikuti oleh sebagaian besar mahasiswa dan sejumlah profesi kesehatan didahului long march dari rumah sakit SMS Surabaya, dari situ kami langsung jalan melewati taman bungkul hingga belokan KBS (Kebun Binatang Surabaya) dan akhirnya kembali lagi ke Taman bungkul sebagai Center Spot. Setelah Long March tersebut kami melakukan orasi yang diantaranya daridan aksi teatrikal yang kemudian kembali lagi ke tempat semula. Di tengah aksi yang kami lakukan kami mencoba melakukan pencerdasan kepada masyarakat sekitar dengan membagikan flier yang berisi seruan untuk menolak konferensi WTA. Dan aksi “tolak Konferensi WTA” tersebut berakhir pada pukul 9 pagi WIB, dengan ditandai berkahirnya car free day di taman bungkul dan sekitarnya.
      Bukannya kami ingin melawan, namun kami peduli akan kesehatan bangsa, kami tidak mau penjajahan ini berlarut-larut. Semoga dengan dengan adanya aksi ini, pemerintah mendengar dan segera membatalkan konferensi WTA tersebut.  Masih belum terlambat untuk melangkah, aksi yang kami lakukan bukan berlahir disini saja, rencananya dari Koalisi Profesi Kesehatan Anti Rokok (KPK-Anti Rokok) juga akan melakukan pertemuan lagi untuk membicarakan langkah selanjutnya.

SEKIAN

Jumat, 07 September 2012

PRESS RELEASE "AKSI TOLAK WTA"


Tolak World Tobacco Asia (WTA) Conference 2012 di Indonesia
“Penyelenggaraan WTA 2012 di Indonesia menghina martabat dan
menghancurkan kesehatan bangsa”

Koalisi Profesi Kesehatan Anti Rokok (KPK-Anti Rokok) bekerjasama dengan Kaukus Kesehatan DPR RI menyelenggarakan Round Table Discussion (RTD) untuk membahas berbagai permasalahan pengendalian konsumsi rokok di Indonesia termasuk penolakan tegas  terhadappenyelenggaraan World Tobacco Asia (WTA) Conference 2012 di Jakarta pada tanggal 19 – 21 September 2012.

Ditengah berbagai upaya perjuangan segenap elemen bangsa untuk meningkatkan dearjat kesehatan bangsa Indonesia, kita kembali dikejutkan dengan sikap pemerintah yang memberikan izin penyelenggara WTA Conference 2012. Bagaimana bias pemerintah memberikan izin penyelengaraan kegiatan untuk memamerkan dan mendiskusikan produk yang telah membunuh 521 jiwa rakyat Indonesia setiap harinya. Angka tersebut jauh lebih besar dari korban kematian akibat bencana yang sering menimpa negeri ini.

Indonesia dipilih sebagai ajang pameran rokok karena pemerintah Indonesia dinilai sangat mendukung industry rokok, dan bahwa Indonesia adalah pasar rokok yang sangat dinamis tanpa adanya kebijakan pengendalian rokok yang tegas. Hal ini terlihat dari prevalensi perokok laki-laki teritinggi di dunia yaitu 67,4 % pada tahun 2011. Kondisi tersebut sangat kontras dengan Negara tetangga ASEAN lainnya yang telah melakukan upaya pengendalian konsumsi rokok. Pernyataan tersebut adalah pernyataan yang merendahkan martabat bangsa dan mengerdilkan kedaulatan pemerintah Indonesia dalam mengusahakan kesehatan dan kesejahteraan rakyatnya.

Hal ini tentu berimplikasi memperburuk citra Indonesia di mata internasional. Indonesia juga akan dianggap tidak beradab karena mendukung kematian jutaan manusia yang diakibatkan asap racun cando rokok.

Pelaksanaan WTA Conference di Indonesia untuk kedua kalinya menunjukan kepada kita betapa kuatnya Industri rokok bercokol di bumi pertiwi untuk menjadikan Indonesia sebagai keranjang sampah nikotin dunia. Sebagai kelompok profesi kesehatan, Kami akan menjadi gardater depan untuk menggagalkan segala upaya yang bertujuan menghancurkan kesehatan masyarakat Indonesia”  papar dr. Adang bachtiar, MPH, Sc.D Ketua KPK-Anti Rokok.




KPK-Anti Rokok 

Selasa, 04 September 2012

RINTIHAN SEORANG MAHASISWA SEMESTER 5




RINTIHAN SEORANG MAHASISWA SEMESTER 5

By : Agus Zaini (FKM UA’2010)

    Seorang mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat di universitas airlangga surabaya, yang sekarang menginjak semester 5, sebut saja namanya agus *mahasiswa angkatan tua*. Ceritanya saya ingin menuliskan harapan dan beberapa hal yang ingin dicapai disemester 5 ini. Dulu pernah berharap disemester 4 tentang beberapa hal yang kemudia hilang ditengah jalan termakan asap kendaraan #apaseh -.-. Hampir selama 2 bulan libur puasa plus hari raya, akhirnya minggu depan tanggal 10 eike udah masuk lagi kuliahnya, gak tau harus senang atau sedih. Seneng karena ketemu dengan teman-teman dan gak ngangur lagi, sedih karena harus setengah hari duduk di dalam kelas. Apapun itu yang pasti harus kita syukuri dan dilakukan dengan ikhlas #cieehh.
      Nah, di semester 5 pasti inginya lebih baik dari semester 4, kan sesuai dengan ajaran nabi, yaitu “jika hari ini lebih baik dari hari yang kemarin, kita termasuk orang yang beruntung”, pengennya sih kaya gitu. Tapi menurut kamus tatang sutarman #gaya sule, dari semester 1-4, saya bukannya tambah baik, namun tambah menurun, tapi alhamdulillah tuhan masih sayang dengan aku :D. Prinsipnya biarlah yang lalu ya berlalu, kita sambut hari yang akan datang,. #aseekk. Ok let’s prepare now,.
        Pada semester 5 banyak hal yang harus diperbaiki dan kembali menyusun target2 yang belum tercapai, antara lain harus belajar yang rajin (tidak SKS lagi), mengurangi frekuensi bermain, melakukan manajemen waktu dengan baik, tidak pernah bolos kuliah, diusahakan tidak titip absen “wajib”, lebih aktif didalam kelas, membaca banyak jurnal luar negeri, dan pantang tidur didalam kelas. Nah itulah beberapa mimpi yang disemester 4 kemarin kurang termaksimalkan dan perlu mendapat perhatian di semester ini.
      Harapan adalah sebuah rencana, rencana yang baik pasti outputnya juga baik, begitu juga sebaliknya. Harapan juga termasuk doa, allah pasti akan mengabulkan bagi hambanya yang meminta, aminn. Semester 5 berusaha mewujudkan “mewujudkan harapan menjadi kenyataan” dan berusaha menghilangkan “harapan tinggal harapan”. Itulah sedikit rintihan mahasiswa yang menginjak semester 5, selalu menjaga konsistensi dan semangat serta motivasi dalam belajar. Keep fighting agussssssssssssss ^^

SEKIAN