Menjadi sebuah kebanggan
mendapatkan status mahasiswa, setalah hampir 12 tahun berjuang dari tingkat
pendidikan dasar (SD) hingga menengah keatas (SMA). Begitu panjang dan penuh
dengan tantangan, segali lagi karena belajar adalah suatu bentuk proses, hal
ini lah yang perlu kita pahami bersama. Ada salah satu sejarawan yang
mengatakan bahwa mahasiswa adalah “the selected few”, sedikit orang yang
terpilih mendapat kesempatan untuk belajar. Seharusnya hal ini dipahami oleh
semua mahasiswa, karena tidak banyak orang yang mendapat kesempatan mendapat
pendidikan tinggi dan berkesempatan memperbaiki bangsa ini lewat pemikirannya.
kondisi mahasiswa sekarang
berbeda dengan mahasiswa jaman dulu, hal ini dapat dipahami karena kondisi sekarang
memang beda dengan kondisi sebelum reformasi. Mahasiswa pada zaman sebelum
reformasi terkenal lebih aktif, kritis dan berani namun itu karena tuntutan
zaman dan keadaan. Sebagian mahasiswa sekarang lebih banyak yang study oriented, lebih fokus pada
kegiatan mengejar nilai IPK nya dan sedikit banyak mengabaikan tanggung
jawabnya sebagai agen of change. Nilai IPK memang penting, namun dalam kenyataanya IPK hanya dijadikan
sebagai pintu masuk ke dunia kerja, selebihnya hal itu diabaikan. Menjadi agen
perubahan bangsa tidaklah mudah, perlu banyak belajar dan sering bersahabat dengan
tantangan. Belajar menjadi mahasiswa “aktif dan prestatif” di internal maupun
eksternal kampus, sedikit memberikan bekal ketika lulus nanti.
Lalu pertanyaannya bagaimana
menjadi mahasiswa yang tidak hanya aktif namun juga berprestatif ??
Banyak hal yang dapat dilakukan
mahasiwa untuk menjadi “itu”, yang lebih penting adalah mahasiswa sadar akan
potensi yang dimiliki dan mau belajar untuk berkembang. Pada dasarnya manusia
pasti diberikan kelebihan oleh tuhan, namun selebihnya untuk menggali potensi
tersebut kitalah yang harus bergerak sendiri. Menjadi mahasiswa aktif bukan
lantas menjadi seorang demonstran seperti yang selama ini dicitrakan pada sosok
mahasiswa, namun itu merupakan sebagain kecil yang dapat kita lakukan asal
secara intelektual.
Aktif dan prestatif selama
menjadi mahasiwa akan sangat berkontribusi terhadap kesuksesan dalam
hidupnya, banyak bukti yang telah ditorehkan oleh para pendahulu kita,
katakanlah soekarno, hatta, yasir dsb. Sekali lagi tidak perlu takut untuk
menjadi mahasiswa yang aktif dan prestatif, menjadi sebuah keharusan sebagai
bekal menjadi pemimpin bangsa.
SEKIAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar