By
: Agus Zaini
Minggu
9/9/2012, Bertempat ditaman bungkul, surabaya, Jawa Timur, bersamaan dengan
momen car free day, kami aliansi dari
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), BEM FKM UNAIR, BEM FKP
UNAIR, dan Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI)
mengadakan aksi damai dengan membawa isu “Tolak Konferensi WTA (World Tobacco
Asia) ”. Kita ketahui bersama WTA merupakan organisasi yang pro terhadap tembakau
dan industri rokok di dunia. Rencananya konferensi tersebut akan membahas
permasalahan dan isu hangat tentang rokok dan tembakau. Kabar terakahir
terdengar banyak pihak-pihak yang pro terhadap tembakau/rokok dari seluruh
penjuru dunia akan menghandiri konferensi tersebut yang akan diadakan di Jakarta
pada tanggal 19-21 september 2012.
Hal
ini sungguh memprihatinkan, disisi lain kita sekarang sedang membahas RPP
Temabakau yang belum jelas dan kabarnya
banyak redaksional yang sengaja dipelintir untuk kepentingan beberapa pihak. Ini
kesekian kali pemerintah berbuat kontradiksi dengan perjuangan untuk menurunkan
resiko kematian akibat rokok. Setalah menjadi satu-satunya negara di ASEAN yang
saat ini belum mendatangani FCTC tentang regulasi tobacco control, sekarang
malah bersedia menjadi tuan rumah konferensi WTA. Menjadi sebuah kewajiban bagi
kami sebagai salah satu kelompok yang bergerak dalam bidang kesehatan untuk
mengingatkan pemerintah dan sekaligus menyadarakan bahwa hal ini sudah tidak
bisa kita diamkan saja. Bangsa ini sudah terlalu ramah untuk industri rokok dan
sangat bangga menjadi salah satu produsen kretek terbesar didunia.
Aksi
yang diikuti oleh sebagaian besar mahasiswa dan sejumlah profesi kesehatan didahului
long march dari rumah sakit SMS
Surabaya, dari situ kami langsung jalan melewati taman bungkul hingga belokan
KBS (Kebun Binatang Surabaya) dan akhirnya kembali lagi ke Taman bungkul
sebagai Center Spot. Setelah Long March tersebut kami melakukan orasi
yang diantaranya daridan aksi teatrikal yang kemudian kembali lagi ke tempat
semula. Di tengah aksi yang kami lakukan kami mencoba melakukan pencerdasan
kepada masyarakat sekitar dengan membagikan
flier yang berisi seruan untuk menolak konferensi WTA. Dan aksi “tolak
Konferensi WTA” tersebut berakhir pada pukul 9 pagi WIB, dengan ditandai berkahirnya car free day di taman bungkul dan
sekitarnya.
Bukannya
kami ingin melawan, namun kami peduli akan kesehatan bangsa, kami tidak mau
penjajahan ini berlarut-larut. Semoga dengan dengan adanya aksi ini, pemerintah
mendengar dan segera membatalkan konferensi WTA tersebut. Masih belum terlambat untuk melangkah, aksi
yang kami lakukan bukan berlahir disini saja, rencananya dari Koalisi Profesi Kesehatan Anti Rokok (KPK-Anti
Rokok) juga akan melakukan pertemuan lagi untuk
membicarakan langkah selanjutnya.
SEKIAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar